WASHINGTON, KOMPAS.com - CEO Yahoo Carol Bartz sesumbar Google bakal temui masalah jika tidak melakukan diversifikasi bisnis selain layanan pencarian. Menurutnya Google tak bisa cuma mengandalkan layanan tersebut selamanya.
"Google sedang menemui masalah karena Google hanya tahu bisnis pencarian saja. Itu hanya setengah bisnis kami, (padahal) 99,9 persen bisnisnya," kata Bartz seperti dilansir BBC, Kamis (30/4/2010). Ia mengatakan Google harus membuat perusahaan baru sebanyak yang dilakukan Yahoo setiap tahun kalau mau dikatakan mengejutkan.
Komentar tersebut dilontarkan Bartz saat ditanya apakah langkah Yahoo memperbanyak jaringan dan layanan webnya sebagai strategi barunya. Saat ini Yahoo memiliki lebih dari 20 website dan layanan internet. Sebagian besar di antaranya tersedia dalam 20 bahasa berbeda.
"Google sedang menemui masalah karena Google hanya tahu bisnis pencarian saja. Itu hanya setengah bisnis kami, (padahal) 99,9 persen bisnisnya," kata Bartz seperti dilansir BBC, Kamis (30/4/2010). Ia mengatakan Google harus membuat perusahaan baru sebanyak yang dilakukan Yahoo setiap tahun kalau mau dikatakan mengejutkan.
Komentar tersebut dilontarkan Bartz saat ditanya apakah langkah Yahoo memperbanyak jaringan dan layanan webnya sebagai strategi barunya. Saat ini Yahoo memiliki lebih dari 20 website dan layanan internet. Sebagian besar di antaranya tersedia dalam 20 bahasa berbeda.
Banyak analis yang mengkritik Yahoo membuat terlalu banyak layanan, membuat terlalu banyak situs baru, dan tak serius melakukan akuisisi. Bahkan situs teknologi Techcrunch menyebut Yahoo sebagai tempat matinya perusahaan-perusahaan baru.
Namun, hal tersebut dibantah Bartz. Menurutnya Yahoo tetap masih memiliki konsumen yang loyal dengan waktu kunjungan paling lama ketimbang Google atau Facebook sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika artikel di atas bermanfaat bagi anda..
Tolong tinggalkan komentar anda..^_^